Sejarah Tanaman Cabai Merah

Sejarah Tanaman Cabai Merah

 
Tanaman cabai merah untuk pertama kali diketemukan oleh petualang dunia bernama Christophorus Columb us pada tahun 1490. Kemungkinan kalau tidak ada petualang dunia, tanaman cabai (Capsicum sp) tidak akan dikenal oleh masyarakat diluar habitatnya di Amerika tropis. Saat itu ekspedisi yang dipimpinnya mendarat di sebuah daerah berhawa panas yang semula dikiranya sebagai salah satu daerah dari benua Asia.
Cabai yang diketemukan Colombus, memang merupakan tanaman asli Amerika selatan dari sinilah tanaman ini menyebar ke Amerika tengah menuju Amerika serikat bagian selatan. Konon sejak tahun 7000 SM, buah cabai sudah dimanfaatkan oleh suku Indian untuk keperluan masak-memasak (bumbu). Menginjak pada 5200-3400 SM barulah mereka mulai membudidayakannya dan disebarluaskan ke berbagai daerah lain di benua Amerika (Setiadi, 1999).
Menurut Setiadi (1993), duga an ini yang menyebarluaskan bukan manusia melainkan burung-burung lain. Maka dari itu cabai tersebut lantas sering disebut sebagai cabai burung atau bird pepper (Capsicum frutescens) alias cabai kecil ditempat kita ini (soal ini masih sulit diterka kebenarannya).Sebab, ada informasi yang menyebutkan jenis cabai yang dimaksudkan diatas adalah cabai liar yang bernama latin Capsicum baccatum var. pendulum.  

Botani Tanaman Cabai Merah 


Tanaman cabai merah termasuk jenis sayuran yang relatif gampang dibudidayakan, bahkan jika perawatannya baik tanaman ini mampu berbuah lebih dengan masa panen yang panjang. Meskipun banyak varietasnya semua cabai besar termasuk perdu semusim. Tanamannya berbatang tegak dengan ketinggian tanaman dewasa mencapai 65-120 cm, daunnya mencapai panjang 4-10 cm, lebar 1,5-4 cm dengan panjang tangkai 1,5-4,5 cm, posisi bunga menggantung dan panjang tangkai 1-2 cm, warna mahkota putih dengan 5-6 helai "Cu ping" sepanjang 1-1,5 cm dan lebar 0,5 cm.


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Camilan Keluarga. Diberdayakan oleh Blogger.